Senin, 12 September 2016

LAWAN CATUR

Lawan Catur .
Naskah Lawan Catur adalah naskah drama satu babak yang boleh disebut sebagai salah satu naskah drama yang populer di Indonesia. Entah sudah berapa puluh kali naskah ini dipentaskan dengan beragam gaya, oleh berbagai kelompok teater yang berbeda. Ada tiga faktor yang mendorong naskah Lawan Catur sering dipilih untuk dipentaskan oleh berbagai kelompok teater di Indonesia. Pertama, struktur naskahnya yang satu babak. Tipikal naskah satu babak biasanya menghadirkan satu peristiwa, runtutan alurnya tidak terlalu komplikatif, dan bisa digarap dengan “relatif sederhana”. Kedua, pemain yang dibutuhkan hanya empat orang (Oscar, Samuel, Antonio, dan Verka, dalam versi terjemahannya Rendra).
naskah ini sering dipentaskan adalah karena tema yang diusungnya. Seperti soal yang berkenaan dengan “perlawanan dan kekuasaan” boleh disebut sebagai tema yang kental mengemuka dalam naskah ini. Betapapun di dalam naskah ini “perlawanan” yang diceritakan gagal dalam mencapai tujuannya ketika berhadapan dengan “kekuasaan”, namun tema ini sepertinya tetap dipandang “menarik” untuk dikedepankan di dalam sebuah pementasan. Jika dikaitkan dengan konteks Indonesia, terutama di saat Soeharto berkuasa dengan rezim Orde Baru-nya yang serba refresif, hegemonik, dan tidak sedikit yang menganggapnya tiran, tema yang diusung Lawan Catur memang akan menemukan habitat, konteks, dan relevansinya. 
yang menonjol di dalam penceritaannya. Ketimpangan sosial yang terjadi antara Samuel dan Oscar membuat Oscar yang miskin melakukan perlawanan terhadap Samuel, raja yang kaya raya. Namun perlawanan itu tetap tidak bisa mengalahkan kekuasaan yang dimiliki oleh Samuel. Tentu saja hal seperti ini juga lazim kita temui di sekitar kia. Masih banyak ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat kita. Pemerintah juga cenderung mengabaikannya walaupun mereka sebenarnya punya kekuasaan penuh terhadap apa yang mereka pimpin. 

Ingin tahu cerita lebih lanjutnya sobat blooger..
jangan lupa saksikan LAWAN CATUR .